Ini Konsep Sumbawa Barat Menuju Kota Cerdas
Sumbawa Barat – Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kini bertransformasi menuju Smart City atau Kota Cerdas.
Kota Cerdas merupakan program kekinian era digital. Tujuannya, mendorong setiap pemerintah daerah Kabupaten dan Kota memiliki inovasi secara digital sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan masyarakat, peningkatan kualitas hidup dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan daya saing pariwisata serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
‘’Sumbawa Barat Smart City adalah dedikasi kami untuk memadukan inovasi tehnologi dan kearifan lokal guna menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan berkualitas bagi masyarakat,’’ ungkap Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, H.W.Musyafirin.
Upaya ini sekaligus menjadi tema utama yang diusung Kabupaten Sumbawa Barat menuju Kota Cerdas. Soal inovasi sebenarnya Kabupaten Sumbawa Barat sudah sangat lengkap, mulai dari layanan dasar masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan maupun perlindungan sosial kepada masyarakat. Inovasi lain yang dilaksanakan pemerintah melalui Program Daerah Gotong Royong (PDPGR), motor utama penggerak pembangunan ini adalah pembentukan 700 Agen Gotong Royong (AGR) yang kemudian disebar di 228 Posyandu Gotong Royong. AGR kemudian melaporkan berbagai progress maupun kendala yang ditemukan di lapangan melalui sebuah forum resmi yang dikenal dengan Forum Layanan Setara Inklusif Andalan (YASINAN).
‘’Upaya-upaya ini adalah bagian dari upaya kami menuju Kota Cerdas. Kalau sebelumnya inovasi ini masih dalam bentuk manual, sekarang mulai menggunakan tehnologi. Karena semua agen sudah dilengkapi HP Android,’’ papar bupati.
Di Bidang Kesehatan, Kabupaten Sumbawa Barat saat ini menjadi satu-satunya daerah meraih Rekor MURI sebagai kabupaten yang berhasil menuntaslan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Keberhasilan itu nantinya bermuara pada terwujudnya Sumbawa Barat Smart City. YASINAN, inovasi andalan PDPGR untuk terbuka kepada masyarakat juga berhasil mengantarkan Sumbawa Barat meraih penghargaan Internasional melalui pada Forum OGP Asia Pasifik yang berlangsung di Korea Selatan. Terbaru, berkat YASINAN Sumbawa Barat berhasil menjadi salah satu daerah yang mewakili Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OGP Summit di Estonia.
‘’Ini juga merupakan bagian dari keberhasilan pembangunan di Sumbawa Barat menuju Kota Cerdas,’’ paparnya.
Mewujudkan Sumbawa Barat sebagai Kota Cerdas juga diimpelementasikan langsung pemerintah melalui beberapa kebijakan berupa Rancangan Peraturan Bupati tentang Sumbawa Barat Smart City. Kedua, Surat Keputusan Bupati Nomor 918 Tahun 2022 tentang Tim Pelaksana Smart City Sumbawa Barat dan Surat Keputusan Bupati Nomor 919 Tahun 2022 tentang Dewan Smart City Sumbawa Barat. Dimensi atau cakupan Smart City ini meliputi Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Society, Smart Living dan Smart Environment. SMART GOVERNANCE, mencakup dua inovasi utama yaitu Layanan Era Smart Melalui Desa dan Kelurahan (LESEHAN), berupa pelayanan administrasi kependudukan melalui Desa/Kelurahan (Sistem Jemput Bola) menggunakan aplikasi Salam Dukcapil yang telah diterapkan di 40 dari 65 Desa/Kelurahan di Kabupaten Sumbawa Barat dan telah berhasil mengakomodir 650 usulan penerbitan dokumen dengan 1.198 tercetak hingga April 2023. Dan Elektronik-Survey Kepuasan Masyarakat (E-SKM) yang menargetkan capaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (KM) terhadap pelayanan pemerintah yang disesuaikan dengan komitmen ke 16 SDG’s.
SMART BRANDING, inovasi ini diwujudkan dalam bentuk e-PAR (Oustanding West Sumbawa) memperkuat dan memperluas jejaring bisnis industri Pariwisata baik dari unsur Korporasi maupun yang berbasis masyarakat. SMART ECONOMY melalui Sistem Informasi Pelamar Tenaga Kerja Terintegrasi (SIPKANTI), aplikasi atau inovasi ini mencakup data pencari kerja dipadukan dengan data lowongan pekerjaan yang tersedia. Salah satu penggunaannya dalam kegiatan rekrutmen tenaga kerja pembangunan di Smelter di Kabupaten Sumbawa Barat melalui satu pintu.
SMART ENVIRONMENT adalah inovasi berupa Sistem Informasi Manajement Infrastruktur ke PU-an yang dikenal dengan SMIKE merupakan aplikasi berbasis Web Geographic Information System (WebGIS) yang memberikan kemudahan dalam manajerial perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta pembangunan infrastruktur di Sumbawa Barat.
SMART SOCIETY berupa Sistem Informasi Manajemen Data Terpadu-Kesehajteraan Sosial (SIMDATU KESSOS, inovasi ini memudahkan pendataan layanan kesejahteraan sosial masyarakat dan telah melakukan inventarisir terhadap lebih dari 94.000 data Penduduk Sumbawa Barat dan mengakomodir 36 Pelayanan Kesejahteraan Sosial, meliputi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Jaminan Sosial, BPNT, PKH, Lansia, Disabilitas dan sebagainya. Ada juga inovasi berupa Apikasi PDPGR Satu Data yang merupakan inovasi Quick Win Prioritas Tahun 2023 yang memanfaatkan peran AGR sebagai Pengampu Data. Data yang diampu oleh AGR di antaranya adalah Data Posyandu Gotong Royong, Stunting, Resiko Penyakit, Penduduk Miskin, Disabilitas, Rumah Tidak Layak Huni, UMKM dan lain-lain.
SMART LIVING, inovasi berupa e-Puksesmas, aplikasi yang teritegrasi dengan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pencatatan data secara digital pada Puskesmas. Aplikasi ini juga digunakan untuk menyusun laporan pelayanan kesehatan secara otomatis, di antaranya kujungan pasien dan layanan laboratorium termasuk rekam medis elektronik.
Dari sisi Infrastruktur, pertama infrastruktur fisik mencakup jalan raya yang menjadi tanggungjawab Kabupaten Sumbawa Barat saat ini seluruhnya sudah di Hotmix, Manajemen Kapal Cepat dan Pembangunan Bandara Udara Komersial. Telah terpasang infrastruktur jaringan di seluruh wilayah Sumbawa Barat mulai dari jaringan 2G sampai dengan 4G. Telah dibangun infrastruktur Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk. Bintang Bano merupakan bendungan multifungsi yang bermanfaat untuk irigasi lahan pertanian, pemenuhan kebutuhan air baku untuk 7 kecamatan dengan debit 550 liter perdetik, potensi penghasil listrik melalui Tenaga Hidro Mikro sebesar 6,6 MegaWatt (MW).
Jaringan TIK berupa manajemen dan pengembangan SPBE mencakup Jaringan Intra Pemerintah (JIP), Pusat Data Nasional (PDN) dan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP), peningkatan Bandwidth sebesar 1 Gbps, peningkatan SDM TIK melalui Prokom dan Tim IT dan portal Sumbawa Barat Smart City. Kondisi infrastruktur sosial di antaranya kerjasama dengan 34 media baik cetak, elektronik maupun Online dan 700 personil AGR. (MC Sumbawa Barat)