Dampak El Nino Musim Tanam di Sumbawa Barat Mundur November
Sumbawa Barat - Dampak El Nino mulai dirasakan petani Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Seharusnya, Oktober ini petani Sumbawa Barat terutama di Kecamatan Brang Rea dan Kecamatan Brang Ene sudah memasuki musim tanam (MT) 1 Oktober-Maret.
‘’El Nino ini berimbas pada perubahan jadwal tanam. Seharusnya bulan Oktober-Maret (Okmar) kita sudah masuk Masa Tanam (MT) I, kita undur November hingga Desember,’’ jelas Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Idrus Selasa (10/10/2023).
Tak hanya Sumbawa Barat hampir semua wilayah di NTB juga merasakan dampak yang sama akibat El Nino. El Nino memicu suhu udara yang lebih panas dan menyebabkan sumber air untuk irigasi pertanian menjadi kering. ‘’Perubahan cuaca ini tentu saja berimbas pada jadwal tanam yang sudah kita rencanakan sebelumnya,’’ katanya.
Diakuinya, Kecamatan Brang Rea dan Kecamatan Brang Ene adalah wilayah paling pertama memulai MT 1. Karena fenomena alam ini, petani di dua kecamatan itu juga tak bisa berbuat banyak. Idrus meminta agar petani tak memaksakan diri menanam pada bulan ini, dikarenakan sampai saat ini belum ada tanda-tanda El Nino ini berakhir.
‘’Kita imbau jangan tanam dulu. Karena cuaca saat ini masih sulit diprediksi. Ikuti jadwal atau arahan dari pemerintah,’’ harapnya.
Tak hanya berimbas pada sektor pertanian, El Nino juga berimbas pada kekeringan di sejumlah wilayah. Saat ini, beberapa desa mulai mengalami krisis air bersih. Data BPBD Sumbawa Barat, saat ini total desa yang mengalami kekeringan dan krisis bersih sebanyak 11 desa. (MC Sumbawa Barat)
.jpeg)
