Bendungan Tiu Suntuk, PSN yang Mampu Mengairi Ribuan Hektare Lahan Pertanian
Taliwang - Bendungan Tiu Suntuk yang saat ini dibangun di Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dipastikan akan mampu mengairi sekitar 1.800 sampai 1.900 hektare lahan pertanian tak hanya di Brang Ene tapi juga mencakup Kecamatan Taliwang.
Proyek Strategis Nasional (PSN) kedua terbesar setelah bendungan Bintang Bano ini total memiliki kapasitas tampungan 55,90 juta meter kubik dengan luas genangan sekitar 312,09 hektare.
Tiu Suntuk nantinya akan mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter per detik dan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 hektare untuk Kecamatan Taliwang dan Brang Ene.
Konstruksi bendungan ini seluruhnya menelan anggaran Rp1,41 triliun lebih yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Untuk pemanfaatannya, selain mengoptimalkan jaringan yang sudah ada. Debit air yang besar dari bendungan ini nantinya akan suplay untuk irigasi pertanian di Kecamatan Jereweh,’’ jelas Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, H.W.Musyafirin, Kamis (28/3/2024).
Direncanakan, lahan pertanian di Kecamatan Jereweh yang mampu diairi bendungan ini mencapai 2.700 hektare. Untuk merealisasikan rencana tersebut, anggaran yang dibutuhkan pun tak sedikit.
Menurut Bupati KSB dua periode ini, untuk bisa mengairi hingga ke Jereweh dibutuhkan dana kurang lebih sekitar Rp846 miliar.
‘’Jaringan yang akan kita bangun sekitar 50 kilometer dimulai dari bendungan Tiu Suntuk di Brang Ene, sampai ke Dusun Jelenga, Kecamatan Jereweh,’’ paparnya.
Bupati menegaskan, anggaran besar yang dibutuhkan untuk jaringan ini dipastikan tak mampu dibiayai melalui APBD KSB. Beruntungnya, pembiayaan untuk jaringan ini dipastikan akan ditangani langsung Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara.
‘’Lampu hijau sudah diberikan oleh BWS. Pembangunan jaringan untuk ke Jereweh ini dipastikan tak menganggu penggunaan air untuk Kecamatan Brang Ene maupun Taliwang,’’ janjinya.
Diakui Bupati, cuaca ekstrem saat ini menyebabkan banyaknya petani mengalami gagal tanam dan panen. Kondisi yang terjadi sekarang tengah ditangani serius pemerintah melalui Dinas Pertanian dan SKPD teknis lainnya.
‘’Yang gagal tanam dan panen saat ini nanti akan diupayakan bantuan bibit dan lain sebagainya dari Dinas Pertanian. Petani yang lahannya mengalami kondisi ini, segera koordinasikan dengan Kepala Desa maupun Camat,’’ harapnya.
Dinas Pertanian pun diminta menjadikan masalah ini sebagai skala prioritas yang harus ditangan segera. Bupati meminta, Dinas Pertanian segera mencarikan solusi, agar petani tidak mengalami kerugian lebih besar.
‘’Cuaca ekstrem menimbulkan dampak yang tidak bisa kita hindari. Yang bisa dilakukan saat ini kita cari cara membantu petani supaya tidak terlalu rugi,’’ tutupnya. (MC Sumbawa Barat)