20 IKM Lokal Sumbawa Barat Ikut Bimtek Desain dan Penggunaan Pewarna Alami
Sumbawa Barat — Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Sumbawa Barat mendapat bimbingan teknik (Bimtek) dari Dinas Perindustrian Provinsi NTB. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dan ditutup Rabu (13/9/2023) itu difokuskan untuk desain dan penggunaan pewarna alami.
Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Hanipah W. Musyafirin menyebut kegiatan tersebut merupakan inisiasi langsung dari Dinas Perindustrian Provinsi NTB. Peserta dari kegiatan tersebut adalah pelaku IKM, khususnya penenun yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.
‘’Ada sekitar 20 kelompok IKM kita libatkan dalam bimtek ini,’’ jelasnya.
Ketua TP PKK Sumbawa Barat mengapresiasi program ini. Peningkatan kepasitas termasuk pengetahuan bagi para pelaku IKM sangat dibutuhkan di tengah upaya pemerintah terus mengembangkan berbagai produk IKM khususnya kain tenun.
‘’Selain desain, peserta juga diberikan pelatihan tentang pemilihan atau penggunaan warna berbahan alami,’’ paparnya.
Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa Barat saat ini termasuk cukup serius mengembangkan produk IKM. Keberadaan IKM akan sangat mendukung di tengah upaya pemerintah mengembangkan sektor Pariwisata. Produk IKM, terutama kain tenun dapat menjadi oleh-oleh khas bagi pengunjung atau wisatawan yang nantinya berkunjung ke Sumbawa Barat.
Hj. Hanipah mengakui, selama ini rata-rata penggunaan bahan pewarna untuk kain masih mengandalkan produk industri. Produk berbahan kimia itu tentunya jauh lebih mahal dibanding produk alami yang dihasilkan dari lingkungan sekitar.
‘’Dari pelatihan ini pelaku atau kelompok IKM bisa membuat atau menciptakan warna sendiri. Selain alami, juga lebih murah dan bahan bakunya cukup banyak,’’ paparnya.
Perwarna alami yang bisa digunakan untuk kain ini cukup banyak. Beberapa bahan yang digunakan dan dipraktekkan langsung oleh para peserta itu cukup familiar di masyarakat. Antara lain bahan perwarna dari daun maupun kulit biji asam dan beberapa jenis perwarna lainnya.
‘’Ternyata ada banyak perwarna yang bisa digunakan dari lingkungan sekitar. Selain murah, penggunaan pewarna alami ini tidak kalah dengan pewarna industri berbasis kimia,’’ bebernya.
Kabupaten Sumbawa Barat sendiri termasuk daerah yang cukup banyak menghasilkan berbagai kain ataupun barang tenun. Bahkan hasil tenun seperti kain dan jenis lainnya kini sudah cukup dikenal masyarakat luar.
Diharapkan Bimtek desain dan perwarna alami berbasis tenun Sumbawa Barat ini bisa membawa dampak yang cukup besar untuk pengembangan IKM ke depan.
‘’Mudah-mudahan dari bimtek ini bisa diaplikasikan langsung oleh pelaku IKM di lapangan,’’ harapnya.
Kedepan pemerintah khususnya Pemda Sumbawa Barat akan kembali melakukan pelatihan serupa. Rencananya, pelatihan lanjutan ini akan difokuskan pada desain busana bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
‘’Banyak pelatihan akan kita lakukan ke depan. Sehingga IKM kita bisa terus berkembang dan mampu bersaing dengan produk IKM dari daerah lain,’’ tutupnya. (MC Sumbawa Barat)