Sumbawa Barat Diapresiasi Menkeu dan Mendagri
Sumbawa Barat - Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia Sri Mulyani mengapresiasi keberhasilan 34 pemerintah daerah di Indonesia termasuk Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) atas keberhasilan mengendalikan inflasi daerah.
Menkeu Sri Mulyani menegaskan persoalan inflasi menjadi hal mendasar di Indonesia. Mantan Direktur Bank Dunia ini mengingatkan, jika inflasi terlalu tinggi akan menggerus perekonomian rakyat.
‘’Kita apresiasi daerah yang berhasil mengendalikan inflasi, khususnya pada periode ke-tiga tahun 2023, termasuk Kabupaten Sumbawa Barat,’’ katanya di sela-sela penyerahan dana insentif pengendalian inflasi Senin (06/11/2023) di Jakarta.
Pemerintah Daerah (Pemda) KSB di Provinsi NTB dinilainya mampu menjaga hal paling ditakutkan pemerintah pusat maupun dunia. Keberhasilan mengendalikan inflasi ini terjadi secara merata. Tidak hanya didominasi daerah-daerah di Pulau Jawa, luar Pulau Jawa pun bisa melakukan hal serupa.
‘’Keberhasilan menekan inflasi ini hampir merata tak hanya berpusat di Pulau Jawa. Saya harap ini menginspirasi daerah lain,’’ harapnya.
Kunci utama mencegah dan mengendalikan inflasi, setiap daerah dituntut mampu membaca perkembangan dan situasi yang ada.
‘’Pengendalian harus diikuti dengan data akurat, keputusan tepat. Tahu bagaimana menangani persoalan yang ada,’’ paparnya.
Apresiasi serupa juga disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Mantan Kepala Kepolsian Negara Republik Indonesia (Kapolri) ini menyebut, beberapa persoalan yang dihadapi dalam penanganan inflasi saat ini mencakup transportasi, makanan, minuman dan tembakau. Saat ini, komoditi yang mengalami kenaikan adalah beras dan cabai.
‘’Untuk menjaga inflasi, kita dorong daerah untuk dapat meningkatkan produksi dalam negeri. Terutama cabai dan beras,’’ ingatnya.
Mendagri juga mengapresiasi laporan yang masuk dari berbagai daerah, terutama terkait pelaksanaan berbagai program peningkatan produksi komoditi dalam negeri terutama beras dan cabai.
‘’Ada daerah yang membuat gerakan tanam cabai serentak dalam jumlah besar. Ini memberikan sumbangsih yang cukup besar. Setiap daerah bisa bekerja sama, menyuplai kekurangan ke daerah lain,’’ tandasnya.
Mendagri berharap penghargaan berupa insentif yang diterima daerah dimanfaatkan kembali untuk membiayai penguatan inflasi di daerah.
‘’Inflasi ini menjadi atensi semua daerah. Karena ini menjadi atensi utama pemerintah pusat,’’ tutupnya.
Untuk diketahui, pemberian insentif kepada daerah yang berhasil mengendalikan inflasi dan dinilai bekerja baik sebelumnya sudah dilakukan dua kali. Total dana yang dialokasikan untuk insentif ini mencapai Rp660 miliar. Pada periode ke-3 ini, terdapat 34 daerah yang berhasil mendapatkan penghargaan. 3 Provinsi, 6 Kota dan 25 Kabupaten. Total dana yang diberikan mencapai Rp 340 miliar.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan pada 4 indikator utama yaitu tingkat inflasi daerah, pelaksanaan 9 penanganan inflasi terkait dengan pangan, kepatuhan penyiapan laporan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam penilaian inflasi kabupaten/kota serta rasio realisasi belanja tax inflasi terhadap total anggaran belanja daerah. Insentif fiskal ini diharapkan mendorong daerah lain untuk terus berkompetisi mengatasi inflasi di daerah masing-masing. (MC Sumbawa Barat)