Sumbawa Barat Resmi Jalin Kemitraan dengan Fakultas Kedokteran Unram
Sumbawa Barat - Kesempatan emas untuk putra-putri terbaik Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menempuh pendidikan kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram) kini terwujud. Itu setelah Bupati KSB, H.W.Musyafirin bersama Rektor Unram, Prof Bambang Hari Kusumo menandatangani nota kesepahaman bersama peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan KSB dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) beasiswa kedokteran khusus mahasiswa asal Sumbawa Barat di Mataram, Rabu (17/1/2024).
Perjanjian kerjasama ini dilatar belakangi pengalaman KSB kesulitan memenuhi SDM khususnya tenaga dokter. Hampir setiap tahun, rekrutmen pegawai khususnya formasi dokter tak terpenuhi. Selain itu, banyak pula dokter-dokter yang sebelumnya bertugas di KSB kini pindah ke daerah lain.
‘’Keberpihakan Rektor Unram kepada daerah, terutama untuk peningkatan SDM, kami tangkap sebagai peluang sekaligus mendorong pemenuhan tenaga dokter dari putra daerah,’’ jelas Bupati KSB, H.W.Musyafirin.
Kerjasama ini bermula saat kunjungan Rektor Unram ke KSB akhir Desember tahun lalu. Pemerintah melihat kunjungan tersebut sebagai jawaban terhadap kekurangan tenaga dokter yang selama ini terjadi di Sumbawa Barat.
‘’Kunjungan itu sekaligus jawaban atas kerisauan daerah, termasuk kami di KSB,’’ akunya.
Setiap tahun, Pemda KSB selalu membuka rekrutmen CPNS terutama bagi dokter spesialis maupun dokter umum. Dari 20 tenaga yang dibutuhkan, pendaftarnya hanya satu dokter spesialis dan satu dokter umum. ‘’Yang lain kosong. Ini menjadi masalah serius,’’ urainya.
Kunjungan yang digagas Rektor Unram pada 29 Desember 2023 lalu itu memantapkan sikap pemerintah membuat keputusan cepat, bagaimana memanfaatkan keberadaan institusi besar ini untuk meningkatkan SDM khususnya bidang kedokteran. ‘’Ini sesuatu yang penting untuk dicarikan solusi, saya tidak berpikir panjang langsung saya setujui,’’ katanya.
Bupati berharap, kerjasama yang dibangun antara Fakultas Kedokteran Unram dengan Pemda KSB ini bisa mengakomodir mahasiswa asal Sumbawa Barat sebanyak-banyaknya. ‘’Kalau daerah lain tidak ada yang mau ambil, beri ke KSB. Kalau sekarang jatahnya 20, kita sanggup tanpa batas, kita akan bayar didepan. Sehingga kebutuhan dokter di KSB dalam waktu tidak terlalu lama bisa tercapai,’’ harapnya.
Bupati juga menceritakan sedikit pengalaman Pemda KSB terkait tenaga dokter yang selama ini berasal dari luar KSB. Meski mereka sudah menandatangani kesepakatan bertugas minimal 10 tahun baru pindah, fakta di lapangan belum dua tahun para dokter ini mengajukan diri melanjutkan pendidikan dokter spesialis ke luar daerah. ‘’Itu bagian dari upaya bagaimana pindah dari KSB. Tidak ada pilihan bagi kami, selain bagaimana memanfaatkan SDM lokal, putra-putri terbaik dari KSB,’’ paparnya.
Adapun kriteria siswa yang akan mendapatkan kuota melalui jalur kemitraan ini adalah mereka yang memiliki kemampuan istimewa. Minimal peringkat lima besar di masing-masing sekolah akan diikutkan tes, mereka akan bersaing secara khusus di internal pelajar se KSB. ‘’Mau sekolah dimanapun, asal dia dari KSB, kita berikan kesempatan,’’ janjinya.
Bupati mengakui, niatan baik dan kesempatan emas yang diberikan kepada putra putri terbaik KSB ini tidak boleh juga melanggar aturan. Untuk memastikan kerjasama tersebut berjalan tanpa hambatan, Pemda dalam waktu akan segera melakukan konsultasi dengan BPK dan BPKP.
‘’Supaya ini tidak jadi masalah, tidak menjadi beban bagi pemimpin KSB ke depan atau dipotong di tengah jalan, seperti program-program beasiswa lain ini yang kita hindari,’’ tambahnya.
Rektor Unram, Prof Bambang Hari Kusumo mengatakan, kerjasama Pemda KSB-Fakultas Kedokteran Unram ke depan diharapkan mampu menghasilkan calon dokter yang nantinya dapat bertugas di daerah-daerah yang cukup jauh di wilayah Sumbawa Barat. ‘’Sering sekali kita kekurangan tenaga dokter di daerah. Pengalaman KSB misalnya, pemerintah sudah membuka peluang dokter spesialis, dokter umum dan tenaga kesehatan lain, tapi yang terisi sedikit,’’ katanya.
Tahap awal, program ini akan diberikan kepada 20 orang putra-putri terbaik KSB melalui jalur kemitraan. Jumlah tersebut bisa saja bertambah, sambil menunggu keterisian distribusi dari tiga jalur penerimaan mahasiswa secara mandiri yaitu jalur miskin berprestasi (kuliah gratis), jalur reguler dan jalur kemitraan.
‘’Kalau (jalur lain,red) tak terpenuhi, PKS ini bisa saja di addendum, kouta bisa bertambah menjadi 25 sampai 30 orang. Tapi kembali lagi tadi, kita lihat dulu keterisian tadi,’’ janjinya.
Prof Bambang pun memuji kepemimpinan Bupati KSB, H.W.Musyafirin yang betul-betul berpihak pada kepentingan peningkatan SDM. Ia menilai, bupati KSB adalah tipikal pemimpin yang terus berusaha mengatasi kekurangan, terutama tenaga kesehatan untuk pelayanan kepada masyarakat. ‘’Mudah-mudahan ke depan, banyak pemimpin seperti pak Bupati KSB ini di Indonesia. Pemimpin yang mau melihat dan mampu mengatasi ketimpangan pelayanan khususnya di wilayah terpencil di Indonesia,’’ katanya.
Ia menambahkan, selain dokter umum, ke depan anak-anak Sumbawa Barat ini berkesempatan melanjutkan pendidikan dokter spesialis. Fakultas Kedokteran Unram saat ini memiliki lima program dokter spesialis, ditambah tiga program yang saat ini sedang diusulkan.
"Dokter umum dari KSB ini bisa kembali kembali lagi ke Unram, mereka bisa meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga nantinya akan meningkatkan kualitas pelayanan mereka kepada masyarakat KSB,’’ tutupnya. (MC Sumbawa Barat)