Presiden Joko Widodo Resmikan Bendungan Tiu Suntuk Senilai Rp 1,4 Triliun
Sumbawa Barat - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Kamis (2/5/2024). Tiu Suntuk menjadi bendungan ke 2 yang dibangun di Sumbawa Barat dan merupakan bendungan ke 7 yang dibangun sejak tahun 2014 di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tiu Suntuk merupakan satu dari sekian banyak Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun pada era pemerintahan Presiden Jokowi. Tiu Suntuk mampu mengairi sekitar 2.000 hektar lebih lahan pertanian di Kecamatan Brang Ene hingga Jereweh.
‘’Perubahan iklim ke depan, air menjadi kunci bagi kehidupan kita. Air menjadi sangat penting. Utamanya di NTB,’’ jelas Presiden Jokowi saat meresmikan bendungan Tiu Suntuk.
Kebutuhan air mencakup sektor pertanian, air baku untuk sumber air minum (air bersih). Pemerintah kata Presiden selama 10 tahun terakhir telah membangun 7 bendungan di Provinsi NTB.
‘’Paling banyak di NTB. Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan besar. Bendungan ini menghabiskan anggaran Rp 1,4 triliun atau sekitar Rp 1.400 miliar, itu duit semuanya,’’ katanya disambut aplus meriah masyarakat yang ikut menyaksikan persemian.
Bendungan ini mampu menampung sekitar 60,8 juta meter kubik air baku. Daya tampung yang besar akan memberikan menfaat cukup besar bagi masyarakat Sumbawa Barat. Presiden menyebut, bendungan ini nantinya akan dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian.
‘’Manfaatnya untuk irigasi seluas 1.900 hektare dengan debit 680 liter perdetik dan ini berguna untuk mereduksi banjir,’’ paparnya.
Saat peresmian bendungan, Presiden Jokowi didampingi tiga menteri sekaligus di antaranya Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian, Andi Imran Sulaiman dan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Selain itu, Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Aryadi juga ikut terlihat di lokasi peresmian, termasuk Bupati KSB, H.W.Musyafirin.
Diketahui, Tiu Suntuk merupakan bendungan kedua setelah bendungan Bintang Bano di Kecamatan Brang Rea. Tiu Suntuk memiliki luas genangan 312,09 hektare dan akan mampu menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 haktare (existing 1.370 haktare dan extensifikasi 540 haktare).
Bupati KSB, H.W.Musyafirin mengapresiasi peresmian bendungan Tiu Suntuk. Bupati KSB dua periode ini berharap setelah bendungan ini diresmikan, segera dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian, terutama di Kecamatan Brang Ene dan Jereweh.
‘’Saya berharap, kita semua bisa menjaga. Bendungan ini menurut presiden sangat cantik dan memiliki manfaat besar untuk pertanian dan ketersediaan air baku,’’ katanya.
Bupati mengakui, Tiu Suntuk selain sebagai sumber air irigasi pertanian juga merupakan sebagai pengatur banjir dan air baku.
‘’Ini pesan presiden. mudah-mudahan ini bisa kita pelihara dengan baik, karena ini akan menentukan keberlangsungan bendung itu sendiri,’’ harapnya.
Bupati mengakui, sebelum peresmian presiden juga sempat berbincang-bincang tentang kelanjutan pembangunan jaringan irigasi Tiu Suntuk. Bahkan saat presentasi dari Kementerian PUPR, hal tersebut juga mengemuka.
‘’Tadi juga sudah ada presentasi langsung depan presiden. Disamping untuk meningkatkan 200 sampai 300 persen kebutuhan air di Brang Ene ada juga sekitar 2.400 haktare berpotensi diair di Lang Desa, Kecamatan Jereweh,’’ paparnya.
Itu artinya, lanjut bupati, Balai Wilayah dan Sungai (BWS) Kementerian PUPR sudah siap untuk merencanakan pembangunan irigasi sampai ke Kecamatan Jereweh.
‘’Tadi juga disunggung langsung presiden. Mudah-mudahan ini segera terealisasi,’’ harapnya.
H.Firin berharap, sambil menunggu perencanaan dan pembangunan jaringan irigasi, masyarakat diminta bersabar. Sebab, semua kegiatan harus melalui tahapan perencanaan termasuk penyiapan anggaran.
‘’Jaringannya masih dalam proses dalam rangka memperluas cakupan area lahan pertanian,’’ paparnya.
Untuk sementara, Tiu Suntuk akan terkoneksi dengan jaringan bendungan Kalimantong II.
‘’Ini sudah bisa kita manfaatkan. Termasuk dengan Kalimantong I. Kalau jaringan ini sudah ada, pasti terkoneksi. Sambil menunggu jaringan baru ke Jereweh,’’ tandasnya.
Bupati berharap masyarakat bersabar. Terutama petani yang berada di wilayah Kecamatan Jereweh.
‘’Insyallah ini bendungan ini akan maksimal. Karena pembangunan jaringannya sendiri merupakan satu kesatuan tak terpisah. Dan biayanya hampir sama. Kita harus bijak, arif dan sabar,’’ tutupnya (MC Sumbawa Barat)