Prabowo Janji Benahi MBG: Pengawasan Diperketat, Penyimpangan Harus Nol
Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah memikul tanggung jawab penuh atas program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama menyusul munculnya insiden terkait kualitas makanan. Menurutnya, negara tidak akan menghindar dari tanggung jawab atas setiap permasalahan yang muncul.
Meski jutaan porsi makanan disalurkan setiap hari, Prabowo mengakui ada potensi risiko, seperti gangguan pencernaan. Untuk itu, ia menegaskan pemerintah memperkuat pengawasan: prosedur disiapkan lebih ketat, pemantauan dilakukan lebih keras agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas percepatan pelaksanaan MBG, karena dalam waktu kurang dari setahun, program ini sudah menyasar 44 juta penerima manfaat, jauh lebih cepat ketimbang beberapa negara lain. Namun, Prabowo menekankan bahwa pemerintah tidak boleh larut dalam kepuasan karena target akhirnya adalah 82,9 juta penerima, yang mencakup anak sekolah dan ibu hamil.
Dalam pertemuan dengan masyarakat, ia mengakui masih ada anak-anak yang mengeluhkan belum mendapat MBG. Prabowo meminta agar mereka bersabar karena program sebesar ini harus diolah dengan matang agar tidak terjadi penyimpangan atau kesalahan.

Foto : Kantor Staf Presiden
Lebih jauh, Prabowo menegaskan bahwa MBG bukan sekadar inisiatif memberi makanan; program ini merupakan investasi jangka panjang untuk generasi muda. Ia percaya bahwa asupan protein dari MBG akan membuat anak-anak tumbuh lebih kuat, sehat, dan cerdas.
Untuk mencegah terjadinya insiden negatif seperti keracunan, pemerintah sudah mengambil berbagai langkah evaluasi. Beberapa di antaranya: menutup dapur bermasalah, mewajibkan sertifikasi kebersihan higienis bagi dapur MBG, mengevaluasi juru masak, menyederhanakan menu, hingga mengaktifkan pemantauan melalui puskesmas dan membentuk satuan tugas di tingkat daerah.
Regulasi program MBG juga diperkuat. Pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk membentuk Tim Koordinasi serta Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola program, sebagai upaya formal agar pengelolaan MBG lebih transparan dan akuntabel.
Prabowo menegaskan bahwa persiapan yang matang dan pengawasan ekstra adalah kunci agar penyimpangan bisa ditekan hingga nol persen. Ia yakin bahwa dengan langkah-langkah yang diambil, insiden seperti keracunan bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan sama sekali. Prabowo menegaskan bahwa persiapan yang matang dan pengawasan ekstra adalah kunci agar penyimpangan bisa ditekan hingga nol persen. Ia yakin bahwa dengan langkah-langkah yang diambil, insiden seperti keracunan bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan sama sekali.
