Blog Item

Informasi berita terbaru mengenai perkembangan daerah

Pemkab Sumbawa Barat Gelar Rakor TPPS II 2025, Mantapkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting

Sumbawa Barat - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) II Tahun 2025 di Hanipati Resto, Rabu (20/8/2025). Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Sumbawa Barat Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov selaku Ketua TPPS, jajaran Forkopimda termasuk Wakapolres dan Dandim 1628 Sumbawa Barat, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa/Lurah, Kepala Puskesmas, serta para kader-kader kesehatan dan stakeholder terkait.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KP3A) selaku Sekretariat TPPS, Agus Purnawan, S.Pi., M.M., menegaskan bahwa rapat ini menjadi wadah untuk menyinkronkan kebijakan, program, dan kegiatan percepatan penurunan stunting, serta sebagai sarana untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.

“Rapat TPPS merupakan wadah bagi kita untuk mengoordinasikan, menyinkronkan, dan memastikan pelaksanaan kebijakan program percepatan penurunan stunting antar-OPD, pemerintah daerah, maupun bersama pemangku kebijakan lainnya. Tujuan rakor ini adalah memastikan pelaksanaan Bulan Penimbangan Agustus 2025 mencakup seluruh sasaran balita, serta mendorong desa dan kelurahan yang masih memiliki angka stunting di atas 7,1% untuk berkolaborasi melakukan intervensi berikutnya,” jelas Agus.

Ia menambahkan, sebelum rakor ini digelar, DP2KP3A telah melaksanakan rapat prarakoordinasi bersama OPD terkait, seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, guna memperdalam materi yang akan disampaikan pada rakor tersebut. Sehingga, rakor ini diharapkan dapat menghasilkan output yang benar-benar bisa diaplikasikan di lapangan.

Agus juga menguraikan konsistensi KSB dalam menurunkan angka stunting sejak 2020. Saat itu, angka stunting berada di 15,80%, kemudian turun signifikan menjadi 7,64% pada 2023, 7,48% di Februari 2024, 7,36% di Juni 2024, hingga 7,10% pada Februari 2025.

“Dalam penilaian kinerja stunting tahun 2024, KSB meraih peringkat pertama. Ini buah kerja keras semua pihak. Ke depan, kami menargetkan angka stunting turun hingga 5,60% pada tahun 2029. Angka ini realistis dan optimis dapat tercapai dengan kemitraan yang kita bangun, baik dengan OPD, PT Amman, maupun stakeholder lainnya,” ungkap Agus.

Tahun ini, lanjutnya, penginputan data sudah mulai dilakukan melalui website Bangda, sehingga proses menjadi lebih sistematis dan terukur. Hal ini sekaligus menyiapkan basis data yang valid untuk penilaian kinerja stunting berikutnya.

Wakil Bupati Hj. Hanipah dalam arahannya menekankan pentingnya menjaga konsistensi capaian penurunan stunting.

“Di periode ini tahun 2025, saya berharap kerjasama lintas sektor semakin kuat. Jangan sampai apa yang sudah berhasil kita capai di 10 tahun sebelumnya berhenti begitu saja. Stunting ini tanggung jawab kita bersama. Tanpa kolaborasi dan kerjasama yang baik, target kita sulit tercapai,” tegas Wakil Bupati.

Ia menyoroti angka stunting per Februari 2025 yang mencapai 7,1% atau setara dengan 761 balita se-KSB. Sehingga berdasarkan data tersebut, wakil bupati menghimbau kepada seluruh pihak yang bertanggung jawab untuk menemukan masalah dan mencari solusinya.

Berdasarkan data ini, kita harus segera turun ke lapangan, cari kendala, dan temukan solusinya. Pemerintah sudah menyiapkan upaya dan program-program yang menyentuh langsung, salah satunya lewat program Kartu Sumbawa Barat Maju melalui layanan kesehatan,” jelasnya.

Tidak hanya menekankan peran OPD, Wakil Bupati juga menaruh perhatian besar pada kader posyandu dan PKK yang menjadi ujung tombak di masyarakat.

“Ketua PKK Kabupaten saya minta terus menghimbau PKK desa dan kecamatan untuk hadir langsung di setiap kegiatan posyandu. Pastikan makanan tambahan yang diberikan sudah terstandar sehat. Pastikan pula seluruh balita hadir di posyandu. Jika ada yang tidak hadir, tanyakan alasannya, jemput bola. Itu tugas kita bersama,”pesannya

Selain fokus pada balita, Pemkab KSB juga memperluas sasaran intervensi kepada ibu hamil dan calon pengantin (catin) untuk mencegah risiko stunting sejak dini. Wakil Bupati juga menegaskan pentingnya membudayakan hidup bersih dan sehat melalui kegiatan Jumat Bersih dan program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dengan lima pilar: stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Menurut Wakil Bupati, kebiasaan hidup bersih dan sehat menjadi faktor penting yang menopang turunnya angka stunting di KSB.

“Mari kita bekerjasama dengan baik, jaga lingkungan tetap bersih dan sehat, dan pastikan posyandu memberikan pelayanan terbaik. Rakor ini jangan hanya berhenti pada diskusi, tetapi harus melahirkan tindakan nyata di lapangan,” tutupnya.

Rakor kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari tiga dinas pengampu, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), yang masing-masing memaparkan strategi teknis dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa Barat. (Diskominfo KSB)


Tags

 

About Us

Dengan terbentuknya PPID dan PLID, pemohon informasi sesuai dengan haknya dapat memperoleh informasi publik yang dihasilkan oleh Pemerintah KSB sesuai dengan ketentuan UU No. 14 Tahun 2008.


Jam Pelayanan

Waktu pelayanan PPID dilakukan dari Senin s/d Jumat mulai pukul 08.00 - 16.00 WITA. Informasi akan diberikan paling lama dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja dan dapat diperpanjang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja berikutnya dengan memberikan dengan memberikan alasan secara tertulis.


Tags

Address

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat
Komplek KTC - Taliwang
Sumbawa Barat, NTB 84452
P: (0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765

Bülten


Adresimiz