Pesona Tenun KSB 2025: Puncak Keindahan, Kreativitas, dan Kebanggaan Daerah
Sumbawa Barat - Kilauan warna dan semangat budaya memenuhi Lapangan Graha Fitrah Komplek Kemutar Telu Center (KTC) pada malam penutupan Fashion Show Pesona Tenun Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) 2025 pada Rabu (05/10/2025, malam.
Acara yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir ke-22 Kabupaten Sumbawa Barat ini tak sekadar menampilkan busana, tetapi juga merayakan identitas dan kreativitas masyarakat Bumi Pariri Lema Bariri.
Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan kegiatan ini, khususnya Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) KSB.
“Luar biasa sekali, betapa Dekranasda mampu menyediakan acara yang menjadi wujud ekspresi dan kreasi berlatar tenun Sumbawa Barat. Semakin hari, semakin istimewa dan luar biasa,” ungkap Bupati.
Bupati juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya melestarikan tenun lokal sekaligus mendorong inovasi.
“Walaupun acara ini berskala lokal, kami berupaya menampilkan sesuatu yang melampaui kelokalannya. Alhamdulillah, malam ini begitu luar biasa,” tambahnya.
Tak hanya berhenti pada ajang unjuk karya, Haji Amar, akrab Bupati Sumbawa Barat juga menegaskan komitmen Pemerintah Daerah untuk terus mengembangkan industri tenun KSB.
“Saat ini sudah ada empat kelompok tenun yang aktif, dan sepanjang tahun ini akan kita kembangkan menjadi sepuluh kelompok. Kita bantu dan kita latih. Saya juga sudah meminta agar pakaian yang dikenakan OPD setiap Rabu dan Kamis menggunakan tenun lokal Sumbawa Barat,” ujar Bupati, disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Sementara itu, Hj. Viviana, S.E., MBA., Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang juga menjadi dewan juri, memberikan apresiasi atas perkembangan pesat tenun KSB dalam lima tahun terakhir.
“Perkembangannya luar biasa. Kehadiran pimpinan daerah malam ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pelestarian dan pengembangan tenun lokal. Agar semakin maju, perlu juga didukung oleh industri-industri kecil seperti UMKM yang menjual benang, kancing dan perlengkapan jahit di KSB,” tuturnya.
Senada dengan itu, Linda Hamidy, desainer asal Lombok dan pengurus Dekranasda Provinsi NTB, turut memberikan catatan berharga bagi para desainer dan peserta lomba.
“Dalam busana kerja, pemilihan warna sangat penting. Gunakan warna yang sesuai dan pilih kain pendamping yang memiliki karakter serupa dengan tenun utama. Dalam busana kasual, teknik jahit, desain, serta pemilihan kain harus rapi serta kekinian,” pesannya.
Suasana malam semakin hangat ketika para pemenang dari berbagai kategori diumumkan.
Untuk kategori sekolah, juara pertama diraih oleh Korwil Taliwang Gugus 4, disusul Korwil Taliwang Gugus 1 sebagai juara dua, dan MAN 1 Sumbawa Barat sebagai juara tiga. Adapun penghargaan khusus seperti Best Team Kostum diberikan kepada Korwil Seteluk Gugus 2, Best Team Supporter kepada SMA 2 Taliwang, dan Best Favorite Team kepada SMA 1 Brang Rea.
Pada kategori OPD, juara pertama dimenangkan oleh DP2KBP3A, disusul Bappeda sebagai juara dua dan BPKAD di posisi ketiga. Penghargaan tambahan masing-masing diberikan kepada DLH sebagai Best Team Kostum, Dikbud sebagai Best Team Supporter, Damkarmat sebagai Best Favorite Team, dan PUPR sebagai Best Team Performance.
Sementara itu, untuk kategori umum, pemenang desain busana wanita diraih oleh Lara (juara 1), Siska (juara 2), dan Fitri (juara 3). Untuk busana pria, Gita meraih juara 1, Lara juara 2, dan Donha Riago juara 3. Lara juga berhasil menyabet penghargaan Designer Favorit Pilihan Juri, sedangkan Gita Muhtar dinobatkan sebagai Penampilan Terbaik.
Puncak acara menjadi momen paling berkesan ketika Bupati Sumbawa Barat H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si. bersama kedua putra tercinta, Wakil Bupati Sumbawa Barat Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov. bersama suami dan cucu tercinta, serta jajaran Forkopimda, para Asisten, Staf Ahli dan Kepala OPD turut melangkah di atas panggung catwalk, mengenakan busana tenun karya anak daerah. Tawa dan tepuk tangan pecah di antara ribuan penonton, menandai semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam merawat warisan budaya.
Malam penutupan Fashion Show Pesona Tenun KSB 2025 bukan hanya menampilkan keindahan kain tenun, tetapi juga menegaskan tekad bersama untuk menjadikan tenun sebagai simbol identitas, ekonomi kreatif, dan kebanggaan masyarakat Sumbawa Barat. Sehelai demi sehelai benang tenun itu kini tak sekadar menjadi kain, melainkan kisah tentang tangan-tangan terampil, cinta terhadap budaya, dan harapan untuk masa depan yang lebih berwarna. (Diskominfo KSB)
