Fashion Show Pesona Tenun Sumbawa Barat 2025, Momentum Pemerintah Daerah Menguatkan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal
Sumbawa Barat — Sejak pagi hingga malam hari, halaman Graha Fitrah dipenuhi warna, sorak, dan kain tenun khas daerah dalam ajang Lomba Fashion Show “Pesona Tenun Sumbawa Barat 2025”, Selasa (5/11/2025). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sumbawa Barat ini menjadi panggung kreativitas bagi desainer, penjahit, dan pelaku ekonomi kreatif lokal untuk menampilkan karya terbaik mereka, sekaligus menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk buatan daerah sendiri.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov, dan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah drh. Hairul, M.M., Kepala Dinas Koperindag Suryaman, S.Stp., M.Si., jajaran Forkopimda, para kepala OPD, serta peserta dari berbagai kalangan, mulai dari instansi pemerintah, sekolah, hingga masyarakat umum.
Dalam laporannya, Ketua Dekranasda KSB Hj. Rahmatullah, S.Pd., S.D. menjelaskan bahwa kegiatan fashion show ini merupakan agenda rutin Dekranasda untuk mendorong lahirnya desainer, penjahit, dan pengrajin lokal yang kreatif dan inovatif. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah untuk memperkenalkan dan mempromosikan kain tenun khas Sumbawa Barat kepada masyarakat luas, terutama generasi muda.
"Kami ingin tenun dan produk unggulan lokal semakin dikenal, terutama oleh generasi muda yang akan menjadi penerus pelestari budaya daerah," ujar Hj. Rahmatullah.
Tiga juri ternama turut hadir memberi penilaian, yaitu Linda Hamidy, designer asal Lombok sekaligus pengurus Dekranasda Provinsi NTB; Hj. Viviana, SE., MBA, Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI); serta Wakil Bupati Hj. Hanipah, yang juga mantan Ketua Dekranasda KSB.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Wakil Bupati Hj. Hanipah memberikan apresiasi tinggi atas penampilan dan kreativitas seluruh peserta. Ia menilai bahwa kualitas karya yang ditampilkan menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.
“Luar biasa para penjahit dan ide-ide kreatif dari setiap instansi. Tidak ada satupun desain yang sama, ini menandakan peningkatan ide dan kecintaan terhadap tenun daerah yang terus tumbuh dari waktu ke waktu,” ungkapnya.
Wabup juga memberikan pesan kepada Dinas Koperindag agar terus memperluas pelatihan bagi penenun dan penjahit lokal. Ia mendorong agar program seperti "penjahit naik kelas" dan peningkatan desain motif tenun terus diperkuat agar produk lokal mampu bersaing di tingkat provinsi hingga nasional.
“Kita ingin industri tenun dan fashion lokal ini menjadi kebanggaan daerah serta memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat,” tegasnya.
Tahun ini, jumlah peserta meningkat signifikan dengan keterlibatan 15 regu Korwil, 33 regu OPD, 8 regu kecamatan, 3 regu SMA, 7 desainer, dan 29 model. Mereka memperebutkan berbagai kategori penghargaan, seperti Juara 1–3, Best Costume, Best Team, dan Best Supporter untuk kategori instansi, serta Juara 1–3, Best Design, dan Best Designer untuk kategori umum.
Antusiasme peserta dan penonton tidak surut hingga sore dan malam penutupan sekaligus pengumuman pemenang. Sorak dukungan dan tepuk tangan penonton menambah semarak suasana, menjadikan ajang ini bukan hanya perlombaan, melainkan perayaan kreativitas dan identitas budaya lokal.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat kolaborasi antara pemerintah, perajin, dan masyarakat dapat mengangkat potensi lokal menjadi kebanggaan bersama.
Melalui ajang ini, Dekranasda dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat berharap tumbuhnya semangat berkarya dan kecintaan terhadap produk lokal dapat menjadi langkah nyata menuju Sumbawa Barat Maju Luar Biasa. (DiskominfoKSB)
