Dirjen Sumber Daya Air Jamin Konstruksi Tiu Suntuk Aman
Sumbawa Barat - Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Bob Arthur L memastikan konstruksi bendungan Tiu Suntuk aman. Hal ini disampaikannya sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat karena lokasi bendungan tersebut berada di atas perkampungan yang dihuni puluhan kepala keluarga di Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene.
‘’Untuk konstruksi dan perawatan bendungan aman. Semua bendungan yang kita bangun sudah memiliki alat deteksi khusus,’’ katanya, Kamis (2/5/2024).
Kementerian PUPR memastikan, konstruksi bendungan yang dibangun saat ini diseluruh Indonesia sudah terpasang alat deteksi khusus dan semuanya terpusat (terkoneksi) dengan pusat di Jakarta.
‘’Kita punya CCTV, ada apa-apa mereka tahu. Soal pemeliharaan dan pengamanan bendungan kita sudah ada protap,’’ tandasnya.
Selain itu, disetiap bendungan sudah dibangun rumah penjagaan. Setiap personil silih berganti mengisi piket untuk memastikan bendungan aman. Diakuinya, konstruksi bendungan yang dibangun pemerintah saat ini berbeda dengan bendungan-bendungan sebelumnya. Hampir semua bendungan yang dibangun dibuat lebih menarik dengan tujuan sebagai tempat wisata masyarakat.
‘’Nanti pasti masyarakat banyak datang berkunjung ke bendungan. Nah disini kami ingatkan, ada batas-batas atau areal yang tidak boleh dimasuki atau diakses oleh pengunjung,’’ ingatnya.
Di antaranya puncak bendungan. Area tersebut dilarang keras dimasuki. ‘’Tidak boleh sembarangan orang masuk ke akses vital. Kita juga ada alat monitoring, untuk memastikan tidak ada orang yang masuk pada akses-akses yang dilarang,’’ urainya.
Disisi lain, ia tak menampik bendungan juga kerap dijadikan sebagai spot memancing. Secara garis besar pengelola tidak melarang hal tersebut, namun yang harus dipatuhi, ada area-area dalam bendungan yang tidak boleh didekati.
‘’Areal Trash Boom yang kita pasang itu ada elektrikal mekanikal (alat monitoring khusus) itu tidak boleh didekati. Karena itu menjadi sensor, ada pergerakan dikit saja itu akan mengirim sinyal ke petugas,’’ ingatnya lagi.
Area ini sangat berbahaya, termasuk disekitar intake bendungan. Sebab, disitu ada perputaran air yang sangat tinggi. ‘’Area ini bisa menyedot apapun yang melintas. Itu kenapa penting dijauhi,’’ tandasnya.
Termasuk pergerakan atau pergesaran tanah yang terjadi seawaktu-waktu itu akan terbaca oleh alat yang berada dalam tubuh bendungan. Karena sifatnya sangat vital, sebaiknya area yang sudah dilarang ini tak didekati atau disentuh.
‘’Kita berharap masyarakat bisa menjaga bendungan ini. Termasuk mentaati aturan atau larangan yang sudah ditentukan,’’ harapnya.
Infrstruktur bendungan Tiu Suntuk sendiri termasuk yang termahal dan termegah yang pernah dibangun pemerintah. Kementerian PUPR berharap agar aset berharga ini dijaga dan dirawat dengan baik. ‘’Tolong bantu dijaga dan koordinasikan dengan BWS, atau juga dengan petugas unit pengelola bendungan,’’ tambahnya.
Sementara itu Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin juga meminta kepada masyarakat untuk mentaati aturan yang sudah ditetapkan oleh unit pengelola bendungan.
‘’Ini untuk keselamatan bersama. Bendungannya bisa kita nikmati sebagai objek wisata atau sebagai spot mancing tapi tetap mengikuti aturan yang sudah ada,’’ tutupnya. (MC Sumbawa Barat)