Canangkan BBGRM dan Apel Siaga Bencana 2025: Bupati Instruksi Tegas Tertibkan TPS liar dan Perkuat Siaga Bencana
Sumbawa Barat - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menetapkan komitmen kuat terhadap kesiapsiagaan bencana serta penguatan budaya gotong royong melalui pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan pelaksanaan Apel Siaga Bencana 2025. Kegiatan berlangsung di Lapangan Sepak Bola Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, pada Kamis (27/11).
Acara tersebut dihadiri Bupati Sumbawa Barat H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si. selaku Pembina apel, Wakil Bupati Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov., jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah KSB beserta Ketua Dharma Wanita Persatuan KSB, pimpinan OPD, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan Sumbawa dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sumbawa Barat, Tim Ahli Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), serta Agen Gotong Royong (AGR) se-KSB.
Dalam amanatnya, Bupati menegaskan bahwa apel siaga tersebut merupakan simbol kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, baik alam maupun non-alam. Bupati menekankan pentingnya sistem peringatan dini berbasis pemetaan potensi bencana hingga skema penanganan darurat, sehingga dapat meminimalkan dampak dan mempercepat respons penanganan.
“Yang penting bagi kita adalah peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Dengan pemetaan yang akurat, kita dapat mengurangi dampak serta efek merugikan yang ditimbulkan ketika bencana terjadi,” ujar Bupati.
Bupati juga menekankan bahwa seluruh pemangku kepentingan harus memahami peran masing-masing, sejak tahap antisipasi hingga penanganan pasca bencana, termasuk kesiapan hingga tingkat dapur umum.
Terkait BBGRM, Bupati juga menekankan bahwa Kabupaten Sumbawa Barat merupakan satu-satunya kabupaten yang telah memformalkan nilai gotong royong dalam bentuk Peraturan Daerah Pemberdayaan Gotong Royong, di mana Agen Gotong Royong (AGR) berperan sebagai inisiator, fasilitator, dan penggerak semangat gotong royong dalam pelaksanaan pelayanan publik, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat. AGR diharapkan berperan sebagai inisiator kolaborasi, bukan sekadar pelaksana kegiatan kebersihan.
Dalam arahannya, Bupati menyampaikan perhatian serius terhadap persoalan sampah dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar. Bupati menegaskan bahwa tahun 2025 menjadi tahun terakhir untuk menertibkan TPS liar dan memerintahkan desa-desa agar beralih pada pengelolaan sampah berbasis Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) atau Bank Sampah sebagai langkah konkret untuk memastikan KSB keluar dari kategori kabupaten kota kotor pada tahun 2026.
“Kita ikhtiarkan begitu masuk 2026, Sumbawa Barat sudah keluar dari kategori kabupaten kota kotor,” tegas Bupati.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait keikutsertaan Tim Ahli PDPGR dan AGR dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu diserahkan bantuan 1 unit kendaraan angkut tosa dari CSR Bank NTB Syariah kepada Pemerintah Desa Poto Tano, serta penghargaan atas pemenang lomba gapura dan lomba video kreatif Program Kartu Sumbawa Barat Maju.
Melalui momentum ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menegaskan komitmen memperkuat budaya gotong royong sebagai ciri khas sosial sekaligus fondasi pembangunan berkelanjutan, sembari memastikan peningkatan kualitas kebersihan lingkungan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. (Diskominfo KSB)
.jpeg)
